Kesehatan
Beranda » Berita » Anak-anak Bisa Terkena Katarak, Ini Tanda dan Cara Mengatasinya

Anak-anak Bisa Terkena Katarak, Ini Tanda dan Cara Mengatasinya

Katarak, yang sering dikaitkan dengan usia lanjut, ternyata juga bisa terjadi pada anak-anak. Meskipun jarang, kondisi ini bisa mengganggu penglihatan dan tumbuh kembang anak jika tidak segera ditangani. Penyebab katarak pada bayi bisa bervariasi, mulai dari faktor genetik hingga infeksi selama masa kehamilan. Gejalanya juga tidak selalu jelas, sehingga penting bagi orang tua untuk memperhatikan tanda-tanda khusus. Diagnosis dini sangat penting agar penanganan bisa dilakukan secara tepat dan efektif.

Anak-anak yang mengalami katarak bisa mengalami berbagai gejala seperti penglihatan kabur, silau ketika melihat cahaya, atau bahkan nistagmus (gerakan mata tak terkontrol). Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan penglihatan yang berujung pada kesulitan dalam belajar dan berkembang. Untuk itu, pemeriksaan mata rutin sangat disarankan, terutama pada bayi baru lahir atau usia 6–8 minggu. Dengan diagnosis dini, pengobatan bisa dilakukan sedini mungkin, termasuk operasi jika diperlukan.

RS Mata Achmad Wardi, yang berlokasi di Kota Serang, Banten, menawarkan layanan kesehatan mata lengkap, termasuk pengelolaan katarak pada anak. Teknik operasi modern seperti phacoemulsifikasi digunakan untuk memastikan proses penyembuhan lebih cepat dan minim risiko komplikasi. Selain itu, rumah sakit ini juga memiliki unit khusus seperti Cataract Center, Retina Center, dan Glaucoma Center untuk menangani berbagai kondisi mata.

Jenis-Jenis Katarak pada Anak

Katarak pada anak dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu katarak kongenital dan katarak dapatan. Katarak kongenital terjadi sejak bayi lahir atau dalam beberapa minggu pertama setelah kelahiran. Sementara katarak dapatan muncul setelah bayi lahir, biasanya akibat kondisi medis tertentu seperti diabetes atau cedera mata.

Katarak kongenital umumnya disebabkan oleh faktor genetik atau kelainan kromosom, seperti sindrom Down. Infeksi yang dialami ibu selama kehamilan juga bisa memicu katarak pada bayi, seperti rubella, toxoplasmosis, atau CMV. Di sisi lain, katarak dapatan bisa terjadi karena kondisi seperti galaktosemia atau cedera mata. Namun, kasus-kasus ini relatif jarang terjadi.

Penjelasan Lengkap tentang Wakaf Uang, Apa yang Harus Kita Ketahui?

Penyebab Katarak pada Bayi

Penyebab katarak pada bayi sangat beragam, mulai dari faktor genetik hingga infeksi selama kehamilan. Faktor genetik bisa menyebabkan lensa mata bayi tidak berkembang sempurna, sehingga mengganggu penglihatan. Selain itu, adanya kelainan kromosom seperti sindrom Down juga dapat meningkatkan risiko katarak pada bayi.

Infeksi yang dialami ibu selama masa kehamilan, seperti campak Jerman (rubella), toxoplasmosis, atau cytomegalovirus (CMV), juga bisa menyebabkan katarak pada bayi. Bahkan, infeksi cacar air atau herpes simpleks bisa berdampak buruk pada penglihatan bayi. Selain itu, kondisi medis seperti diabetes atau galaktosemia bisa menjadi penyebab katarak dapatan pada bayi.

Gejala Katarak pada Bayi

Gejala katarak pada bayi bisa sangat halus, sehingga sulit dideteksi tanpa pemeriksaan medis. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan antara lain:

– Adanya bintik putih atau abu-abu pada pupil mata

– Gerakan mata yang tidak terkontrol (nistagmus)

– Mata bergerak ke arah berbeda atau juling

– Tidak merespons lingkungan sekitar, terutama jika katarak terjadi pada kedua mata

Penting diketahui, pemeriksaan retina harus dilakukan sejak dini

Jika orang tua menduga anak mengalami katarak, segera konsultasikan ke dokter spesialis mata. Pemeriksaan lengkap akan dilakukan untuk memastikan diagnosis dan menentukan langkah penanganan yang tepat.

Pengobatan dan Penanganan Katarak pada Bayi

Pengobatan katarak pada bayi tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Jika katarak ringan dan tidak mengganggu penglihatan, mungkin tidak diperlukan intervensi khusus. Namun, jika katarak sudah memengaruhi kemampuan penglihatan, operasi katarak akan dilakukan. Operasi biasanya dilakukan saat bayi sudah berusia minimal 3 bulan.

Punya Penyakit Jantung? Pilih Olahraga yang Tepat!

Setelah operasi, dokter akan melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau perkembangan penglihatan dan menyesuaikan lensa kacamata atau lensa kontak. Teknik operasi modern seperti phacoemulsifikasi digunakan untuk memastikan proses penyembuhan lebih cepat dan risiko komplikasi lebih rendah.

Peran RS Mata Achmad Wardi dalam Pengobatan Katarak

RS Mata Achmad Wardi di Kota Serang, Banten, telah menjadi salah satu pusat pengobatan katarak yang terpercaya. Rumah sakit ini menawarkan berbagai layanan kesehatan mata, termasuk Cataract Center, Retina Center, dan Glaucoma Center. Teknik operasi katarak tanpa jahitan (phacoemulsifikasi) digunakan untuk memastikan hasil yang optimal dan pemulihan yang cepat.

Cara Menjaga Kesehatan Jantung Agar Tetap Sehat

Selain itu, RS Mata Achmad Wardi juga memiliki tim dokter spesialis mata berpengalaman yang siap memberikan layanan terbaik. Dengan teknologi terkini dan fasilitas lengkap, rumah sakit ini terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas pengobatan mata di Indonesia.

Pentingnya Pemeriksaan Mata Rutin pada Anak

Pemeriksaan mata rutin sangat penting untuk deteksi dini katarak pada anak. Pemeriksaan sejak lahir atau pada usia 6–8 minggu bisa membantu mengidentifikasi masalah penglihatan sebelum memengaruhi tumbuh kembang anak. Orang tua disarankan untuk memperhatikan tanda-tanda khusus dan segera berkonsultasi ke dokter jika ada kecurigaan.

Dengan diagnosis dini dan penanganan yang tepat, katarak pada anak bisa diatasi secara efektif. Jangan ragu untuk memeriksakan kesehatan mata anak ke dokter spesialis mata, terutama jika ada gejala yang mencurigakan. Dengan langkah preventif, anak bisa tumbuh dengan penglihatan yang optimal dan kualitas hidup yang baik.

Pahami Tanda-Tanda Serangan Jantung dan Cara Mencegahnya

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement