Kesehatan
Beranda » Berita » Hemodialisis: Pengertian, Prosedur, dan Efek Samping

Hemodialisis: Pengertian, Prosedur, dan Efek Samping

Hemodialisa adalah salah satu terapi medis yang sangat penting bagi penderita gagal ginjal kronis. Ketika fungsi ginjal menurun secara signifikan, tubuh tidak mampu membuang limbah dan kelebihan cairan dengan efektif. Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan serius, termasuk penumpukan racun dalam darah, ketidakseimbangan elektrolit, dan bahkan kematian jika tidak segera diatasi. Dalam situasi seperti ini, hemodialisa menjadi solusi utama untuk menjaga keseimbangan cairan dan nutrisi dalam tubuh.

Proses hemodialisa dilakukan menggunakan mesin khusus yang berfungsi sebagai “ginjal buatan”. Darah pasien dialirkan melalui mesin tersebut, di mana zat-zat sisa metabolisme, kelebihan cairan, dan garam berlebih akan disaring keluar. Setelah dibersihkan, darah kembali ke tubuh melalui sistem peredaran darah. Proses ini biasanya dilakukan beberapa kali dalam seminggu, tergantung pada kondisi pasien. Meski terapi ini bisa membantu meningkatkan kualitas hidup, ada risiko efek samping yang perlu diperhatikan.

Jasa Backlink

Selain itu, penting bagi pasien untuk tetap menjaga pola makan yang tepat selama menjalani hemodialisa. Asupan protein, kalium, fosfor, dan natrium harus dikontrol agar tidak memperparah kondisi ginjal. Konsultasi dengan ahli gizi dan dokter spesialis penyakit dalam juga sangat dianjurkan untuk memastikan pengelolaan kesehatan yang optimal.

Apa Itu Hemodialisa?

Hemodialisa adalah metode pengobatan yang digunakan untuk membersihkan darah dari limbah dan kelebihan cairan ketika fungsi ginjal tidak lagi berjalan secara normal. Ginjal yang sehat memiliki kemampuan untuk menyaring racun dan zat sisa dari darah, namun pada pasien gagal ginjal, mekanisme ini sudah tidak bekerja secara efektif.

Jasa Stiker Kaca

Dalam hemodialisa, darah pasien dialirkan melalui mesin pencuci darah (dialyzer) yang mengandung membran khusus. Membran ini berfungsi untuk memisahkan zat-zat berbahaya dari darah, seperti urea, kreatinin, dan elektrolit berlebih. Setelah proses penyaringan selesai, darah yang bersih kembali ke tubuh melalui aliran darah.

Mengenal Keseleo yang Sering Mengganggu Pergelangan Kaki

Prosedur ini biasanya dilakukan di rumah sakit atau klinik khusus yang memiliki fasilitas hemodialisa. Waktu prosedur bervariasi, namun rata-rata memakan waktu antara 2 hingga 4 jam. Pasien biasanya menjalani hemodialisa 2-3 kali dalam seminggu, tergantung tingkat keparahan penyakitnya.

Mengapa Hemodialisa Dilakukan?

Hemodialisa dilakukan karena ginjal tidak lagi mampu menjalankan fungsinya secara optimal. Fungsi utama ginjal adalah menyaring darah, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, serta mengeluarkan limbah metabolisme. Ketika ginjal mengalami kerusakan parah, seperti pada gagal ginjal kronis, tubuh tidak mampu melakukan tugas-tugas tersebut.

Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan limbah dalam darah, yang berpotensi meracuni tubuh. Selain itu, kelebihan cairan dapat menyebabkan pembengkakan, sesak napas, dan tekanan darah tinggi. Untuk mencegah komplikasi yang lebih berbahaya, hemodialisa menjadi alternatif terbaik untuk menjaga keseimbangan cairan dan nutrisi dalam tubuh.

Seluk-Beluk Pemeriksaan Kesehatan yang Wajib Diketahui

Tidak semua pasien gagal ginjal membutuhkan hemodialisa. Dokter akan menentukan apakah terapi ini diperlukan berdasarkan hasil tes laboratorium, gejala yang dialami, dan tingkat fungsi ginjal. Jika fungsi ginjal turun hingga 15% atau kurang, maka hemodialisa biasanya direkomendasikan.

Bagaimana Prosedur Hemodialisa Berlangsung?

Proses hemodialisa dimulai dengan persiapan awal, termasuk pemeriksaan kesehatan dasar seperti tekanan darah, suhu tubuh, dan berat badan. Pasien juga akan ditanya tentang keluhan yang dirasakan, seperti nyeri atau kelelahan. Setelah itu, petugas medis akan mempersiapkan ruang hemodialisa dan memasukkan dua jarum ke pembuluh darah di lengan pasien.

Lindungi Diri dan Keluarga dengan Mengenali Ciri-Ciri TBC

Jarum pertama digunakan untuk mengalirkan darah dari tubuh ke mesin, sedangkan jarum kedua digunakan untuk mengembalikan darah yang telah dibersihkan ke tubuh. Darah yang masuk ke mesin akan disaring melalui membran khusus yang memisahkan zat-zat berbahaya dari darah. Setelah selesai, darah yang bersih akan kembali ke tubuh melalui pompa khusus.

Setelah proses selesai, jarum akan dicabut dan luka bekas jarum ditutup dengan kasa steril. Dokter juga akan menimbang berat badan pasien untuk memastikan bahwa jumlah cairan yang terbuang sesuai dengan target. Proses ini biasanya dilakukan selama 2,5 hingga 4,5 jam, tergantung pada kondisi pasien.

Disleksia: Tanda, Penyebab, dan Pengobatan

Selama proses berlangsung, pasien biasanya dalam posisi berbaring dan dapat melakukan aktivitas santai seperti tidur atau menonton TV. Jika merasa tidak nyaman, pasien dapat menggunakan tombol darurat untuk menghubungi petugas medis.

Tanda-Tanda Hemodialisa Berjalan Baik

Setelah menjalani hemodialisa, pasien biasanya mengalami peningkatan energi dan nafsu makan. Hal ini terjadi karena penumpukan limbah dan cairan dalam tubuh telah berkurang. Selain itu, gejala seperti sesak napas dan pembengkakan juga akan berkurang.

Untuk memastikan bahwa terapi berjalan baik, pasien perlu menjaga “berat kering” yang merupakan berat badan ideal tanpa cairan berlebih. Berat kering ini sangat penting untuk menghindari komplikasi seperti tekanan darah tinggi dan kelebihan cairan.

Penting Dipahami, Ini Gejala TBC dan Cara Mengatasinya

Selain itu, dokter akan melakukan tes laboratorium secara berkala untuk memantau kadar elektrolit, limbah, dan nutrisi dalam darah. Tes ini membantu menentukan apakah dosis hemodialisa yang diberikan sudah cukup atau perlu disesuaikan.

Perlu Apakah Menjaga Asupan Makanan?

Pasien hemodialisa perlu menjaga asupan makanan secara ketat. Nutrisi yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan dan menghindari komplikasi. Umumnya, pasien disarankan untuk meningkatkan konsumsi protein, sementara batasi asupan kalium, fosfor, natrium, dan cairan.

Protein membantu memperbaiki jaringan tubuh dan menjaga massa otot. Namun, pasien dengan kondisi tertentu seperti diabetes atau hipertensi mungkin memiliki batasan tambahan. Oleh karena itu, konsultasi dengan ahli gizi sangat penting untuk menyesuaikan pola makan sesuai kebutuhan individu.

Selain itu, pasien juga perlu membatasi konsumsi garam, karena garam dapat meningkatkan tekanan darah dan membuat tubuh menahan cairan lebih banyak. Minuman berkafein dan alkohol juga sebaiknya dihindari karena dapat memengaruhi keseimbangan cairan dalam tubuh.

Apakah Hemodialisa Bisa Menyembuhkan Gagal Ginjal?

Sayangnya, hemodialisa tidak bisa menyembuhkan gagal ginjal. Kerusakan ginjal kronis umumnya bersifat permanen dan tidak dapat pulih sepenuhnya. Oleh karena itu, pasien biasanya membutuhkan terapi ini secara jangka panjang atau seumur hidup.

Namun, hemodialisa dapat membantu menjaga kualitas hidup pasien dengan memastikan bahwa tubuh tetap seimbang dalam hal cairan, elektrolit, dan limbah. Terapi ini juga membantu mencegah komplikasi yang lebih berbahaya, seperti keracunan darah dan gangguan jantung.

Beberapa pasien mungkin mempertimbangkan opsi lain seperti transplantasi ginjal, namun prosedur ini memiliki risiko dan keterbatasan tersendiri. Oleh karena itu, hemodialisa tetap menjadi pilihan utama bagi banyak pasien gagal ginjal.

Efek Samping Hemodialisa

Meskipun hemodialisa sangat bermanfaat, terapi ini juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Beberapa efek samping umum meliputi:

  • Hipotensi: Tekanan darah rendah dapat terjadi karena perubahan cepat dalam volume cairan tubuh.
  • Kram otot dan perut: Kram bisa terjadi akibat perubahan elektrolit atau kelelahan.
  • Mual dan muntah: Beberapa pasien mengalami mual selama atau setelah proses.
  • Nyeri pada bagian pinggang dan dada: Nyeri bisa muncul akibat perubahan tekanan darah atau aliran darah.
  • Gangguan tidur: Pasien mungkin mengalami kesulitan tidur karena perubahan ritme harian.
  • Masalah kulit: Kulit bisa mengalami kering atau gatal akibat perubahan cairan dan elektrolit.

Jika efek samping ini terjadi secara terus-menerus, pasien perlu segera menghubungi dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

Di Mana Bisa Mendapatkan Hemodialisa?

Hemodialisa dapat dilakukan di berbagai rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas khusus. Salah satu contohnya adalah RS Royal Progress, yang menawarkan layanan hemodialisa dengan tenaga ahli yang terlatih dan bersertifikat.

Sebelum menjalani prosedur, pasien perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam, terutama yang memiliki keahlian dalam bidang ginjal dan hipertensi. Dokter akan mengevaluasi kondisi pasien dan menentukan rencana pengobatan yang paling sesuai.

Beberapa dokter spesialis di RS Royal Progress yang dapat dihubungi antara lain:

– dr. Adeline Intan Pratiwi Pasaribu, Sp.PD

– dr. Andi Sutanto, Sp.PD., FINASIM

– dr. Asnath Vera Savitri M, Sp.PD

– dr. Daulat Josua Philip MT, SpPD, FINASIM, FACP

– dr. Dendi Kadarsan, Sp.PD., MM., FINASIM

– Prof. Dr. dr. Endang Susalit, Sp.PD-KGH

– Prof. Dr.dr.Daldiyono, Sp.PD-KGEH

Informasi Tambahan dan Sumber

Untuk informasi lebih lanjut tentang hemodialisa, Anda dapat mengunjungi situs web resmi NIDDK (National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases) atau National Kidney Foundation. Kedua sumber ini memberikan panduan lengkap tentang prosedur, manfaat, dan risiko hemodialisa.

Sumber:

Hemodialysis – NIDDK

Hemodialysis – Definition, procedure, and types | National Kidney Foundation

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement