Pada tanggal 17 Mei 2025, Kelurahan Balasklumprik di Surabaya menjadi saksi sebuah inisiatif penting yang digagas oleh Program Studi Fisika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT). Melalui program pengabdian masyarakat bertajuk “Mandiri dan Berdaya: Membuka Peluang Usaha untuk Ibu-Ibu di Tengah Tantangan Zaman,” tim dosen dan mahasiswa berupaya memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan kepada ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok PKK. Kegiatan ini dirancang untuk membantu para perempuan mengenali potensi diri mereka serta membuka jalan bagi pengembangan usaha mandiri yang berkelanjutan di tengah perubahan sosial dan ekonomi yang dinamis.
Salah satu sesi utama dalam kegiatan ini dipandu oleh Nenni Mona Aruan, M.Si, yang membawakan materi berjudul “Pengelolaan Stok dan Bahan Baku UMKM.” Dalam paparan yang sangat aplikatif, Neni Mona menekankan pentingnya pengelolaan stok yang efektif sebagai fondasi keberhasilan usaha mikro dan kecil, khususnya di sektor makanan. Ia menjelaskan bagaimana pencatatan yang teliti terhadap pemasukan dan pengeluaran bahan baku, penerapan metode penyimpanan yang tepat seperti FIFO (First In First Out), serta teknik pengemasan yang baik dapat menjaga kualitas produk sekaligus mengurangi risiko kerugian akibat bahan yang rusak atau basi. Dengan pengelolaan yang baik, UMKM dapat meningkatkan efisiensi produksi, menekan biaya, dan membangun reputasi produk yang dapat dipercaya oleh konsumen.
Selain penyampaian materi teori, kegiatan ini juga melibatkan sesi diskusi interaktif dan simulasi praktik yang dirancang untuk memperkuat pemahaman peserta. Para ibu PKK diajak untuk berbagi pengalaman, mengidentifikasi peluang usaha yang sesuai dengan kondisi lokal, serta merancang strategi pemasaran yang efektif. Pendekatan ini membuat suasana pelatihan menjadi lebih hidup dan partisipatif, sehingga peserta tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga aktif mengaplikasikan ilmu yang diperoleh.
Mahasiswa Program Studi Fisika UPNVJT turut berperan aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Keterlibatan mereka tidak hanya memberikan nilai tambah bagi masyarakat yang dibantu, tetapi juga menjadi pengalaman berharga dalam mengasah kemampuan komunikasi, penerapan ilmu akademik dalam konteks nyata, serta membangun empati dan tanggung jawab sosial. Salah satu mahasiswa peserta, Sovi Anggraini Armita Dewi, menyatakan bahwa pengalaman ini membuka wawasan dan memberikan ilmu praktis yang sangat berguna dalam mendukung pemberdayaan ibu-ibu PKK.
Program pengabdian masyarakat ini diharapkan menjadi langkah awal yang berkelanjutan dalam memberdayakan perempuan di Balasklumprik dan wilayah lain. Dengan pendekatan yang holistik dan partisipatif, diharapkan semakin banyak ibu-ibu yang mampu mengelola usaha secara mandiri dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya melalui pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan stok dan bahan baku UMKM.
Komentar