Kesehatan
Beranda » Berita » Mammografi: Jenis, Prosedur, dan Efek Samping

Mammografi: Jenis, Prosedur, dan Efek Samping

Mammografi merupakan salah satu metode pemeriksaan medis yang digunakan untuk mendeteksi dini adanya kelainan pada kelenjar payudara. Tes ini menggunakan sinar X-ray untuk menghasilkan gambar jaringan payudara dan area sekitarnya, sehingga memungkinkan dokter untuk menemukan tanda-tanda awal kanker atau kondisi lain seperti kista atau tumor. Pemeriksaan ini sangat penting dalam upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit serius yang bisa mengancam kesehatan wanita.

Dalam dunia kesehatan, mammografi menjadi salah satu alat utama dalam diagnosis kanker payudara. Seiring perkembangan teknologi medis, prosedur ini semakin akurat dan aman, dengan risiko minimal terhadap tubuh pasien. Namun, tetap saja, ada beberapa efek samping yang perlu dipertimbangkan, termasuk paparan radiasi dan ketidaknyamanan selama pemeriksaan. Oleh karena itu, persiapan yang tepat dan pemahaman tentang prosedur adalah kunci keberhasilan tes ini.

Selain itu, mammografi juga memiliki berbagai jenis, mulai dari skrining hingga diagnostik, yang masing-masing memiliki tujuan dan indikasi tersendiri. Pemilihan jenis pemeriksaan bergantung pada usia, riwayat kesehatan, serta risiko individu terhadap kanker payudara. Bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit serupa, mammografi menjadi langkah wajib dalam pencegahan.

Jenis-Jenis Mammografi dan Tujuannya

Mammografi dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu screening mammography dan diagnostic mammography. Screening mammography dilakukan pada wanita tanpa gejala untuk mendeteksi kanker secara dini. Biasanya dilakukan setiap 1-2 tahun sekali bagi wanita berusia di atas 40 tahun. Tujuan utamanya adalah untuk menemukan tanda-tanda kanker sebelum muncul gejala nyata.

Sementara itu, diagnostic mammography digunakan ketika ada keluhan atau gejala yang mencurigakan, seperti benjolan, perubahan warna kulit, atau penebalan puting. Pemeriksaan ini lebih rinci dan biasanya dilengkapi dengan teknologi tambahan seperti computer-aided detection (CAD) dan tomosintesis. Teknologi ini membantu dokter melihat gambar tiga dimensi dari payudara, sehingga memudahkan identifikasi sel-sel abnormal.

Penjelasan Lengkap tentang Wakaf Uang, Apa yang Harus Kita Ketahui?

Persiapan dan Proses Pemeriksaan

Sebelum menjalani mammografi, pasien perlu melakukan persiapan tertentu agar hasil pemeriksaan maksimal. Salah satunya adalah menghindari penggunaan produk seperti deodoran, losion, atau bedak satu minggu sebelum tes. Hal ini dikarenakan partikel dari produk tersebut dapat mengganggu proses pencitraan. Selain itu, konsumsi kafein seperti kopi atau teh sebaiknya dihindari 5-7 hari sebelum pemeriksaan karena bisa menyebabkan kelenjar payudara menjadi lebih sensitif.

Pada hari pemeriksaan, pasien akan diminta melepas pakaian bagian atas dan mengenakan baju khusus. Payudara kemudian ditempatkan di alat rontgen, dan sedikit tekanan diberikan untuk memperoleh gambar yang jelas. Pasien mungkin merasa nyeri selama proses ini, namun rasa sakit biasanya bersifat sementara. Jika hasil tidak jelas, pemeriksaan ulang mungkin diperlukan.

Efek Samping dan Risiko yang Perlu Diperhatikan

Meskipun mammografi dianggap aman, ada beberapa efek samping yang bisa terjadi. Salah satunya adalah paparan radiasi, meski jumlahnya sangat rendah. Untuk wanita yang sedang menyusui atau hamil, pemeriksaan ini harus ditunda atau dilakukan dengan hati-hati agar tidak membahayakan janin atau bayi.

Penting diketahui, pemeriksaan retina harus dilakukan sejak dini

Selain itu, ada risiko hasil positif palsu maupun negatif palsu. Hasil positif palsu terjadi ketika tes menunjukkan adanya kelainan padahal tidak ada kanker. Sementara hasil negatif palsu terjadi ketika tes tidak menemukan kelainan meskipun ada kanker. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa pemeriksaan dilakukan dengan benar dan oleh tenaga profesional.

Manfaat dan Rekomendasi Umum

Manfaat mammografi sangat besar dalam mendeteksi kanker payudara sejak dini, sehingga meningkatkan peluang kesembuhan. Selain itu, tes ini juga bisa mendeteksi kalsifikasi, yang sering kali merupakan tanda awal kanker. Bagi wanita dengan risiko tinggi, seperti yang memiliki riwayat keluarga kanker payudara, mammografi direkomendasikan sebagai bagian dari pemeriksaan rutin.

Punya Penyakit Jantung? Pilih Olahraga yang Tepat!

Untuk wanita di bawah 40 tahun, USG payudara sering kali lebih disarankan, kecuali jika ada faktor risiko tertentu. Kombinasi antara mammografi dan USG memberikan hasil yang lebih akurat. Namun, jika ada benjolan atau gejala mencurigakan, mammografi tetap menjadi pilihan utama.

Tempat dan Layanan Mammografi di Indonesia

Di Indonesia, banyak rumah sakit dan pusat kesehatan menyediakan layanan mammografi. Salah satunya adalah RS Royal Progress, yang menawarkan layanan mammografi dengan dukungan oleh dokter spesialis bedah umum yang berpengalaman. Pemeriksaan ini dilengkapi dengan teknologi terbaru untuk memastikan keakuratan hasil.

Cara Menjaga Kesehatan Jantung Agar Tetap Sehat

Selain itu, ada berbagai paket kesehatan yang bisa dipilih, termasuk paket USG mammae, mammografi, hingga medical check-up lengkap. Harga paket bervariasi, mulai dari Rp505.000 hingga Rp4.099.000, tergantung pada jenis pemeriksaan dan layanan tambahan.

Jika Anda ingin melakukan skrining kanker payudara, segera lakukan pemeriksaan mammografi. Deteksi dini adalah kunci untuk mengatasi penyakit ini sebelum berkembang menjadi parah. Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan jenis pemeriksaan yang paling sesuai dengan kondisi Anda.

Sumber: https://www.rsp.com/

Pahami Tanda-Tanda Serangan Jantung dan Cara Mencegahnya

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement