Makassar, 24 Juni 2025 – Tim peneliti STIE YPUP Makassar melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) awal sebagai langkah persiapan penelitian berjudul “Adaptive Socio-Cultural Digital Innovation: Transformasi Bisnis Digital Berbasis Lokalitas pada UMKM Kerajinan Tradisional di Makassar”.
Kegiatan FGD yang diadakan di Ruang Rapat Lantai 2 Gedung YPUP, dipimpin oleh Harry Yulianto selaku Ketua Tim, didampingi anggota peneliti lainnya yakni Rohani, serta Jumarti. Tim peneliti juga melibatkan mahasiswa, antara lain: Marno (Program Studi Akuntansi), dan Muh. Hilmy Taufik (Program Studi Manajemen).
FGD dihadiri oleh kalangan akademisi serta mahasiswa. Diskusi berfokus pada identifikasi tantangan utama yang dihadapi UMKM, seperti rendahnya literasi digital adaptif dan risiko tergerusnya nilai budaya akibat adopsi teknologi yang tidak terarah.
Harry Yulianto, selaku ketua tim peneliti, menjelaskan bahwa penelitian ini dirancang untuk menciptakan solusi berbasis lokalitas. “Kami mengembangkan model hybrid yang memadukan teknik produksi tradisional dengan alat digital seperti e-commerce dan desain modern. Tujuannya agar UMKM mampu bersaing di pasar global tanpa kehilangan identitas budaya,” ujarnya.
Rohani, salah satu anggota peneliti, menekankan pentingnya kolaborasi multipihak. “Melalui pendekatan Quintuple Helix, kami akan melibatkan pemerintah, akademisi, komunitas adat, pelaku usaha dan lingkungan dalam merancang strategi yang inklusif,” jelasnya.
Sementara itu, Jumarti, anggota peneliti lainnya, menambahkan bahwa pelatihan literasi digital akan disesuaikan pada konteks budaya lokal, agar lebih mudah diterima oleh pengrajin. “Banyak pengrajin menyambut baik ide ini, karena membutuhkan dukungan untuk memasarkan produk secara digital tanpa meninggalkan teknik tradisional,” katanya
Kegiatan FGD ini sebagai salah satu tahapan dari rangkaian pelaksanaan riset dengan skema Penelitian Dosen Pemula (PDP), yang mendapatkan hibah dari Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kemendiktisaintek, di tahun anggaran 2025.
Setelah FGD persiapan awal penelitian, tim peneliti akan melanjutkan pada tahap pengumpulan data. Hasil yang diharapkan dari kajian ini berupa: publikasi jurnal nasional terindeks SINTA 4, Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) 3, hak cipta, serta prosiding konferensi internasional.
Penelitian ini juga diharapkan menghasilkan kontribusi teoritis berupa Adaptive Socio-Cultural Digital Innovation Model, maupun kontribusi praktis berupa Quintuple Helix dalam upaya pengembangan dan keberlanjutan UMKM kerajinan tradisional, pungkas Harry Yulianto.
Komentar